Wednesday, November 5, 2008

Jadi Presiden

Cerita ini sebenarnya terjadi waktu mudik lebaran kemaren... saat menunggu jadwal terbang yang molor dari jam 18 menjadi jam 22. Saat itu dibelakang saya seorang Ibu yang akan mudik ke Pontianak bercerita tentang anaknya yang masih kelas 1 SD yang sedari belum sekolah telah bercita-cita menjadi seorang dokter gigi, cerita itu disampaikannya kepada seorang Bapak (warga keturunan).
Si Bapak kemudian menceritakan cita-cita anak-anaknya kepada Ibu tersebut. Bapak tersebut mempunyai 3 orang anak yang masing-masing telah duduk di bangku SMA, SMP dan SD. Si anak yang SMA bercita-cita menjadi seorang ilmuwan dan akan melanjutkan kuliahnya di luar negeri setamat SMA. Anak yang SMP bercita-cita menjadi seorang pedagang seperti bapaknya. Cita-cita tipikal seorang warga indonesia keturunan. Nah... yang unik adalah cita-cita anaknya yang masih duduk dibangku SD. Saat ditanya Bapaknya apa cita-citanya jika besar nanti... anak itu menjawab dengan lantang bahwa ia akan menjadi presiden. Presiden Republik Indonesia.
Si Bapak terperangah mendengar jawaban anaknya... pikiran si Bapak.. bercita-cita menjadi seorang presiden bagi seorang warga keturunan, .. ibarat pungguk merindukan bulan.. ibarat berharap agar matahari terbit disebelah selatan... gak mungkin lah yaww... begitu pikiran si Bapak. Tapi sang anak tetap bersikeras dengan cita-citanya bahwa sah-sah saja ia bercita-cita menjadi apapun sama seperti saudara-saudaranya yang bercita-cita menjadi ilmuwan atau pedagang.
Bapak tersebut kemudian mencoba membujuk agar anaknya merubah cita-citanya. Si Bapak menjelaskan bahwa tidak mungkin seorang bermata sipit, seorang cina seperti mereka dapat menjadi Presiden di Republik Indonesia ini. Semula si Anak berkeras dengan cita-citanya.. bahkan menurut si Bapak, anaknya tersebut sempat tidak bertegur sapa denganya selama beberapa hari.
Akhirnya Bapak tersebut memanggil anaknya untuk "berdiskusi" mengenai cita-citanya. Si Anak dijelaskan bahwa menjadi Presiden tidaklah mudah, harus pintar, rajin belajar, patuh pada orang tua... dan bermacam-macam nasehat standar orang tua lainnya. Setelah "berdiskusi" panjang lebar dengan anaknya akhirnya tercapai kesepakatan bahwa sang anak bersedia untuk merubah cita-citanya... tidak menjadi Presiden tetapi menjadi seorang Menteri. Alasannya karena ada juga kok orang cina yang jadi menteri di Indonesia ....
Entah bagaimana jika Bapak tersebut mendengar cita-cita anaknya setelah melihat Obama menjadi Presiden Amerika dan mungkin juga si anak akan tetap kukuh pada cita-citanya ... Obama yang negro mungkin statusnya sama dengan si anak yang "cina". Berpuluh tahun yang lalu tidak seorang negro pun yang bermimpi bahwa kelak dari kaumnya akan menjadi orang nomor satu di Amerika. tetapi sekarang hal itu menjadi kenyataan.
Akankah suatu saat nanti seorang warga negara keturunan (cina) bisa menjadi Presiden di Republik Indonesia ini? waktulah yang akan menjawabnya..... bagaimana menurut anda ?